Rabu, 30 April 2014

It's always you

Kembali lagi menulis, beberapa bulan off dengan kegiatan menulis, minggu lalu aku kembali lagi menulis novel. mumpung ide lagi berkoar-koar di kepalaku..
banyak yang terus jadi kepo dengan tokoh rekaanku dalam novelku dan cerita pendek yang pernah aku buat. ada yang bilang itu orangnya real, atau aku lagi menceritakan tentang seseorang secara personally, lol. nggak kok, semuanya fiktif hasil khayalan tingkat tinggiku...

ada juga  yang bertanya, terinsipirasi dari siapa, mana atau apa cerita-cerita yang aku buat, sebenarnya lebih banyak mix dari pengalaman aku pribadi dan cerita-cerita teman.
so, here is my 2nd novel : IT'S ALWAYS YOU



Pernah dengar lagu yang dinyanyikan oleh  Rascal flatts yang judulnya “What hurts the most” lagu itu menceritakan bagaimana kedekatan kita dengan seseorang yang kemudian berubah menjadi cinta yang perlahan-lahan timbul didalam hati kita karena adanya rasa kenyamanan dan sayang yang kian terpupuk, namun sayangnya perlahan-lahan juga kita melihat orang itu, menjauh dan terus menjauh  sampai tidak sempat kita mengatakan apa yang sebenarnya kita rasakan. What hurts the most is being so close and having so much to say and watching you walk away….
Rara merasakan itu. Tiga tahun kedekatannya dengan Fari sudah cukup membuatnya jatuh cinta pada sosok Fari. Fari bukanlah orang asing yang baru beberapa waktu dikenalnya, Fari bahkan sudah mengenal Rara sedari mereka kecil, hanya saja mereka tinggal di kota yang berbeda. Pertemuan kembali Rara dan Fari tidak disengaja, disuatu pagi pada hari raya idul fitri tahun 2008, Fari dan kedua orang tuanya bersilahturahmi ke rumah Rara. Terang saja orang tua sudah saling mengenal lama.  Semenjak saat itu mereka mulai rutin berkomunikasi melalui telepon karena Fari haru bekerja di perusahaan tambang di Papua, dan Rara masih kuliah semester 5 di Jakarta. Ada banyak hal yang membuat Rara jatuh cinta dengan pria berdarah Jawa-Belanda dan Batak ini, sosoknya yang sangat outgoing dan dewasa, membuat Rara yang ketika itu baru berumur 19 tahun, merasa punya  tempat untuk berbagi sekaligus pengayom, karena sosok Fari yang dewasa, usia mereka terpaut 5 tahun.
Sesibuk apapun Fari dia selalu menyempatkan diri untuk sekedar telepon atau mengirim bbm pada Rara, sekedar menanyakan pertanyaan simple seperti, “dimana?” dan ’’sedang apa?”. Menurut Fari itu pertanyaan yang simple but it means he cares. Rara mulai merasakan sesuatu yang lain dari kedekatan mereka, disetiap kebersamaan mereka bukan hanya ada sekedar perhatian yang Fari tunjukan namun ada cinta disana, hanya saja Rara belum bisa menebak isi pikiran dari Fari untuknya. Dia tidak mau menerka-nerka apalagi terkesan gede rasa, walaupun sosok pria bertubuh 178 cm berambut hitam dan cepak, sedikit ada 5’oclock shadow pada wajahnya ini membuat Rara seolah ingin mengatakan The search is end. Namun lagi-lagi dia menunggu Fari mengatakannya terlebih dahulu



Hari-hari berlalu, Rara semakin meyakinkan dirinya bahwa dia memang mencintai pria ini, pria yang bisa bikin dia lupa ngetweet, ngefoursquare, dan  menggunakan another socmed pas mereka lagi sama-sama.
Sayangnya, di Tahun kedua kebersamaan mereka, Fari mulai jarang menghubunginya, jarang memberi kabar, jarang datang ke Jakarta, entahlah mungkin sibuk atau memang dia mulai melupakan Rara. Rara masih menunggunya, menunggu kabar dari Fari, menunggu kedatangannya.
Disuatu malam di bulan Oktober, setelah berbulan-bulan tidak memberi kabar, Fari berjanji menemui Rara di starbucks, tempat biasa mereka bertemu kalau Fari sedang cuti ke Jakarta. Tetapi sampai waktu yang sudah disepakati bersama, Fari tidak juga tampak batang hidungnya. Entahlah dia lupa, atau pura-pura lupa. Parahnya dia tidak juga menghubungi Rara setelah itu. Setelah itu? No. sampai saat ini. Not even a single message or call from him. Dia menjauh dan terus menjauh. Rara hanya melihat dia sering mengupdate status bbmnya, he was fine. Not even  a single “hi” not even at all. Sejuta pertanyaan berkecamuk didalam hati Rara.
Hari ini dua tahun lebih setelah kejadian itu, dia bertemu Fari kembali di acara pernikahan sepupunya Fari. Nafasnya terasa berat. Sosok yang rasanya tidak ingin dia kenal lagi, sosok pria yang pernah membuatanya menaruh ekspektasi yang tinggi buat ukuran seorang pria, kini berdiri tegap didepannya, bersama seorang wanita.
 

0 komentar:

Posting Komentar

 

KeziaEx Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template