Rabu, 31 Desember 2014
My first morning cooking in 2015
Morningggg...!!!! Tahun baru, semangat baru, setelah semalam begadang sampai jam 3 pagi, pagi ini bangun dan mencoba satu resolusi (eh bukan resolusi sih, tapi apa ya? Niat hmm.. Apalah namanya) salah satu keinginanku di tahun 2015 yaitu adalah belajar masak!!!!! i cant cook! Dan mungkin nggak ada orang yang bakal percaya kalau aku mau mencoba, hehehe. Pagi ini aku coba bikin ayam kecap jahe, awalnya ini menu masakan andalan dari papa selain sapi lada hitam. So, I'm trying!!!! Bumbu-bumbunya gampang didapat! Siapin bawang merah dan bawang putih masing4 siung, cabe merah kecil (tergantung mau pedes apa nggak, aku pakai 3 buah aja), nah bawang merah, putih dan cabe digiling jadi satu nggak perlu terlalu halus sih, kemudian bawang bombay 1 buah, diiris memanjang begitu juga cabe merah keriting iris panjang untuk nambah rasa pedas dan jangan lupa jahe satu jempol diiris tipis. Nah sebelumnya ayam 1/2 kg digoreng dulu ingat api jangan terlalu besar nanti ayamnya merah darah. Kemudian setelah digoreng dipisahkan selanjutnya bumbu-bumbu yang sudah siap dimasukin ke wajan panas yang sudah panas dengan minyak kelapa secukupnya, masukan semua bumbu termasuk dengan lada dan kecap secukupnya, sebisa mungkin jangan pakai penyedap karena itu banyakin aja bawang-bawangnya. Setelah sudah harum nah baru tuh masukin ayamnya di aduk hingga kecap merata dan diamkan beberapa menit 3-5 menit dan diangkat siap di makaaannnn!!! Nah ini bumbu-bumbunya :
New Year Greeting From me!
Many things are thrown our way in this game of life. It's how you deal with them that shows your true character. I want all of you to feel the hope, love & passion I feel for the upcoming year & the rest of my life. I want ALL of you to not only go for your dreams, but have a damn ass good time doing it! Love & Warmth, May ♥
new year greeting from NULISBUKU
Terimakasih Nulisbuku sudah mewujudkan mimpiku di tahun 2014 untuk menertibkan Novelku.. NULISBUKU memang sahabat para penulis muda.. :)
happy new year 2015
setelah pulang gereja, aku dan papa santai di rumah sambil menikmati our new year's eve dinner dan kemudian doa malam sebelum jam 00.00 am. Seru-seruan didepam rumah main kembang api sendiri juga, sampai akhirnya tepat jam 00.00 1 januari 2015!!! Yeaayy semoga Tahun ini menjadi tahun berkat dan kesuksesan. Amin Ya tuhan!!!
Selasa, 30 Desember 2014
2014 tahun yang berat bagiku
Bisa dibilang tahun ini menjadi tahun paling tough bagi ku dan keluargaku. Mengawali awal Tahun dengan mama yang kena serangan stroke dan koma beberapa hari sampai akhirnya harus dirawat di RS selama 2 minggu, dan gimana hubungan kami dengan beberapa anggota keluarga lain sedikit merenggang walaupun akhirnya kami semua tetap bersama-sama. Itu kali pertamanya aku harus bolak balik RS-rumah tiap subuh buat bawa pulang pakaian kotor dan tebus obat di apotek. Kesal, capek pengen marah, rasa bosan, rasa sayang semua mix jadi satu. Dan 2 minggu berlalu aku terbiasa. Keluar RS mama masih belum bisa berjalan namun pemulihan terjadi walaupun sangat lama, dia mulai kembali tertawa dan ngobrol dengan kami, aku dan papa. Disitulah aku belajar merawat mama mulai dari makan sampai urusan toilet (Bab dan kencing) ada rasa lelah dan bosan sejujurnya tapi aku lalui hari ke hari dengan belajar bahwa kalau bukan aku yang lihat mama lalu siapa lagi? Ditambah kondisi papa yang juga sering sakit. Aku harus turun tangan urus mereka berduka. tapi tuhan yesus baik tidak sekalipun aku sakit! Even flu dan batuk hampir tidak pernah. Bulan berganti aku makin menikmati tugasku ini, semuanya bikin aku makin dekat dengan TUhan bikin aku tau kalau cuma Tuhan yang bisa hibur dan kasih kekuatan dan sukacita, keluarga di komunitas mesianik yang puji tuhan luar biasa mendukung ku melalui masa-masa ini. Dimana aku juga sementara proses penulisan skripsi jadi aku memang harus pintar bagi waktu. Di bulan oktober mama pergi selamanya. Hancur, sedih, rasanya hatiku hancur berkeping-keping lihat mama cuma terbujur kaku. Saat itu aku cuma peluk papa dan berusaha menguatkan! Hari ini dua hari menjelang akhir tahun 2014 aku tidak tau apa yang terjadi di 2015 satu harapanku aku hanya ingin papa tetap sehat dan umur panjang aku yakin soal wisuda dan pekerjaan Bapaku di surga menyediakan yang terbaik bagiku. Aku tidak membuat resolusi apapun seperti tahun-tahun sebelumnya. Let it be aja... :)
Jumat, 26 Desember 2014
merayakan natal bersama
Seperti biasanya setiap tahun keluarga besar ku keluarga Matitaputty kumpul semua di rumah karang panjang, tahun ini ada makan-makan oh iya menunya : ayam bumbubruca, sapi lada hitam, mie goreng, sup ayam, dan capcay dan pencuci mulutnya Semangka, Yippiy! Oh iya kue keringnya tidak ketinggalan ada Tarcis, choco chips (my fave), kastengel, dan satu lagi nggk tau namanya apa. Hahaha. Dan ini ada beberapa foto perayaan natal bersama di rumah
Selasa, 23 Desember 2014
Highschool reunion before Christmas
It was christmas eve eve, i met some of my highschool mates. It was a pleasure! Anyways, merry christmas !
Kamis, 18 Desember 2014
Sariawan No selfie Yes
Penyakit andalan datang kembali "Sariawan" gila banget deh. Mulut sampe merah bengkak begini. Eits, tapi tetap aja abis cobain eyeliner baru self selfie dulu. Hehehe...
Sabtu, 13 Desember 2014
Acara "sumpah dokter" dan Kumpul keluarga
Ini late post sih sebenarnya acara sumpah dokter sepupuku, yana tanggal 21 oktober lalu. I will post those happy pics! Ini sekalian acara kumpul saudara yang pakai kebaya merah sebelah kiri itu yana... Baru saja diangkat sumpah dokter, congrats sist!!! Kemudian ditanggal yang sama 21 oktober sepupuku karina ulang tahun juga, yang ke-20 ;) next foto gue lagi pegang fork itu lagi nyobain sushi for god sake gue ak doyan :(((
Bright sunday morning
Good morning.. Pagi ini bangun tidur dan bersyukur banget Tuhan masih bermurah hati memberi nafas kehidupan buatku dan papa. Thanks a lot God. Selesai sarapan terus mandi dan papa pergi pelayanan ke gereja sayangnya gue nggak bisa ikut perut lagi keram banget maklum day 2 dapat haid. Jadi abis mandi dengerin lagu natalnya Mariah Carey, aaa.. I got christmassy feeling suddenly! :D sambil chilling di teras samping dan nggak lupa dong ah self selfies duluuuu here is it. Psst! Happy sunday, Jesus loves you :)
Selasa, 09 Desember 2014
Perawatan pasca stroke di rumah
Kata orang pengalaman adalah guru terbaik. Mamaku kena stroke selama 7 bulan sebelum akhirnya meninggal nah selama itu pula aku merawat mama dibantu satu orang bantu harian di rumah . Aku akan berbagi beberapa disini :) semoga bermanfaat!
Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian ketika kita merawat dan melakukan perawatan penderita stroke yang telah pulang ke rumah diantaranya yaitu :
- Memberikan dukungan dan juga perhatian untuk pemulihan kesehatan pasien, seperti halnya dalam hal mengantar pasien untuk kontrol dan juga mengingatkan pada saat waktu minum obat. Selain itu pasien-pasien dengan stroke karena disabilitasnya sering jatuh dalam depresi, pendampingan dan dukungan penuh dari keluarga serta semangat dari keluarga akan sangat menolong pemulihan.
- Mendampingi pasien dalam melakukan aktifitas kegiatan sehari-hari, dan memberikan bantuan jika memang diperlukan.
- Melakukan pengontrolan tekanan darah secara rutin, paling tidak dalam seminggu sekali. Karena faktor resiko stroke adalah peningkatan tekanan darah tinggi (Hipertensi). Kontrol tekanan darah dan kolestrol adalah kunci untuk pencegahan dari kejadian-kejadian stroke atau stroke berulang dimasa depan. Ini adalah salah satu dari tips merawat pasien stroke di rumah.
- Kamar tidur dekat dengan kamar mandi atau WC agar mudah untuk dijangkau.
- Adanya pegangan di kamar mandi yang digunakan.
- Menyediakan alat bantu komunikasi jika diperlukan, misalnya adalah dengan menyediakan kertas serta pena di dekat pasien.
- Menyediakan alat bantu berjalan atau berpindah tempat bagi pasien stroke seperti halnya kursi roda ataupun tongkat (walker).
- Menyediakan dan mendekatkan barang-barang yang sering digunakan seperti buku-buku atau telepon.
- Menyediakan alas kaki yang nyaman yang memudahkan untuk leluasa dalam berjalan.
- Posisi tempat tidur dan terapi fisik untuk stroke. Tempat tidur ideal untuk pasien stroke adalah tempat tidur yang padat dengan bagian kepala cukup keras untuk menopang berat ketika disandarkan. Membalikkan pasien dari satu sisi ke sisi lainnya dan mengubah posisi lengan dan tungkai setiap 2 jam. Pijatlah tungkai yang lumpuh 1-2 kali sehari. Menopang tungkai yang lemah dengan bantal. Dan ini pula merupakan bagian daricara merawat pasien stroke.
- Membalik pasien. Untuk membalik pasien di tempat tidur, orang yang merawat harus menyelipkan lengan mereka di bawah tubuh penderita stroke dan menarik pasien ke arah mereka. Jika pasien sudah berputar, bukalah dan kencangkan sprei di bawahnya. Punggung pasien diperiksa untuk melihat tanda-tanda dekubitus. Karena dengan pasien yang terbaring lemah di tempat tidur dalam jangka waktu lama akan bisa menimbulkan tanda-tanda dekubitus termasuk tanda dekubitus pasien stroke.
- Perawatan kulit pada pasien stroke. Sama halnya dengan di atas, bahwa tujuan perawatan kulit penderita stroke ini juga mencegah adanya dekubitus. Membersihkan kulit dengan air hangat, spons dan sedikit antiseptik atau sabun paling tidak sehari sekali. Kulit penderita harus dijaga tetap kering dan bila perlu diberi bedak.
- Perawatan Mata dan Mulut. Pada pasien yang mengalami kesulitan dalam menelan dan minum maka pada bagian mulutnya pula harus dibersihkan dengan sikat yang lembut dan lembab. Menggunakan kain lembab yang bersih ketika membersihkan kelopak mata bila diperlukan.
- Menelan dan Makan. Dalam hal membantu mengatasi kesulitan dalam menelan ini dipelukan pula bantuan ahli terapi wicara dan juga ahli gizi akan bisa memberikan nasehat berkaitan dengan konsistensi makanan serta minuman yang sesuai. Bila mengalami gangguan menelan, bila perlu memberikan makanan melalui selang (NGT Nas Gastric Tube) yaitu selang yang dimasukkan dari hidung sampai dengan lambung untuk memudahkan pemberian makanan. Untuk mencegah tersedak dan juga pneumonia aspirasi, semua makanan harus dimakan dalam keadaan duduk, jangan dengan berbaring.
Merawat mama yang sakit stroke
Mamaku pakai pampers merk "we care" ukuran XL atau yang merk DR. P harganya 62.500 dan 72000 seminggu bisa 2-3x beli pampers karena mama kencing dan Bab sudah nggak rasa walaupun kadang dia bisa tahan kalau gue bilangin. Nah biasanya mama akan panggil gue kalau sudah selesai buang hajat heheh dan gue mulai ambil ember sabun dan waslap dan kain dan handuk dan pampersnya gue masukin plastik dan ikat kuat mama di lap pakai sabun sampai bersih dan di lap dengan handuk ganti celana dalam dan celana pendek biar enak walaupun pantatnya suka belas karena pakai pampers ya macam bayi gitulah biasanya gue beli salap Noroid dipakai ditempat yang merah. Nggak lama kemudian sembuh! :) makan mama di jaga juga walaupun kadang mama minta indomie goreng, nasi padang bahkan bakso dikit boleh sihhh. Ini foto mama lagi latihan jalan di besi, selalu narsis minta foto loh!!!!
Mama terserang stroke (2)
Nah kemudian karena rs jauh dari rumah dan kita nggak punya supir tetap papa buatkan mama alat jalan besi disamping rumah seperti ini alatnya ini persis disamping rumah untuk mama pegangan dan belajar jalan, dia excited bangeeeeettt dan bisa jalan 100 langkah tiap hari sambil nyanyi dia happy! Memang orang sakit stroke itu butuh dukungan apalagi mereka yang hidup bergantung orang, seperti mama buang air besar dan kecil harus dilayani mereka suka minder, takut repotin yang jaga dan malu kalau bau. Mama ku juga begitu untuk yang jaga, harus ekstra sabar ya harus pakai masker dan hanskun! Nanti aku jelasin lagi gimana melayani orang stroke yang duduk di kursi roda :)
Mama terserang stroke (1)
Hari mau sharing gimana gue merawat mama yang sakit stroke selama 7bulan sebelum akhirnya mama berpulang ke pangkuan bapa di surga. Mama sebelum terserang stroke sempat jatuh dan tangan kirinya seperti terkilir namun nggak patah sebulan kemudia tiba-tiba koma beberapa jam dan kaki langsung lumpuh seluruh badan tidak bisa gerak dan BAB dan kencing tidak terasa lagi. Waktu itu february 2014 mama di rawat di RSU kudamati Ambon selama 2 minggu. Dan puji tuhan banyak progress! Mama bisa buka mata, mau makan dan bisa minum obat normal walaupun telan susah karna menurut dr. Internisnya dr. yosi itu karena sarafnya bermasalah, selama di RS gula darah dan tensi mulai terjaga gula darah 130 an dan darah 120/90 normal! Pemulihan cepat sekali walaupun memang mama belum bisa jalan dan masih pusing dan belum bisa nonton tv. Tapi mama bersemangat sekali! Itu mungkin yang bikin mama cepat sehat dan sembuh hati yang gembira adalah obat yang manjur iya kan? (Bersambung)
Senin, 08 Desember 2014
They get what they did
Teringat berapa banyak orang yang dengan sengaja ngeluarin kata-kaa yang menyinggung perasaan gue Jahaha. Waktu SMP ya kelas 2/3 setiap mau ke sekolah gue pakai bedak tabur bayi yang zwitsal ituloh walaupun gue tau gue udah abg dan semestinya pakai bedak padat kayak pigeon atau venus deh dan benar saja ada orang yang tiba-tiba nyeletuk pedes "heh liat ini kezia masih pake bedak bayi tuh hahahahhaha" itu orang ketawain gue dan sinis banget. Gue mikir whats your probs bitch?! Cuma udahlah yah better keep silent. Dan gue tetap pakai bedak itu sampai gue lulus SMP sebelum akhirnya ke 2/3 SMA papa beli gue peralatan make up lengkappp kappp merk revlone dan lancome mulai dari pengalas bedak sampai lip stick dengan beberapa warna walaupun nggak mahir banget gue ternyata bisa juga kok pakai dan see? Muka gue baik-baik aja tuh. What about that bitch yang suka ketawain apapun yang gue pakai dan lakukan. Mukanya banyak jerawat segede gede gaban. Soorryyy bukan menghina gue juga punya jerawat tapi terkadang you have to watch what your words! Sekarang itu orang udah nggak bisa bicara apa-apa lagi. Bahkan untuk perawatan pun nggak punya waktu karena... Ah sutralah nggak perlu gue teruskan. Ada lagi waktu gue mau masuk SMA dan ada yang bilang "eh kez jangab masyk SMA 1 susah loh disitu dan nilainya mesti 9 koma" buahahhaahhahahahahaah 😂😂😂 belum juga gue daftar udah anggap enteng "aku sih nggak bisa temani kami daftar kez susah masuk situ, mending titip nama deh" buahahahahhahaahahahhahaha man, akhirnya gue daftar sendiri mana gue kan baru pindah di Ambon masih buta jalan. Dan lugu bego gitu buat ngurus ngurus sekolahan. The next three days ikutan test tertulis dan YAY!!!!!!!! Gue lulus!!!!! Nilai gue nggak ada yang 6. Dan itu orang langsung kaget dengar gue lulus test . tanpa bayar orang buat titip nama 😄😄😄😄😄😄 shame on you!!!!!!! Ada lagi waktu gue jadi ketua osis smp 28 jakarta dan ada orang dekat gue yang ngomong "nggak percaya keZia bisa jadi ketua osis dia bohong kali" he to the laaawww gue aktif organisasi dari masuk SMP dan gue bergaul sama banyak orang otak gue pun nggak dangkal kayak you guys thinking. Tapi udahlah saat itu gue diam saja. Sampai gue masuk kuliah tanpa test dan dapat beasiswa mulai dari gue masuk kuliah sampai mau kelar sekarang ini tidak satu rupiah pun gue keluar. God is good. Gue ngga nyusahin orang tua setidaknya karena bokap gue pensiun saat gue mau masuk kuliah. Oh ya dan mereka yang biasanya menganggap remeh aku somehow kena karmanya sekarang, i feel sorry for them, you get what you deserved, banyak sih cerita gimana orang mikir gue bego dan nggak mampu. That was hurt tau nggak, tapi sekarang ? I m perfectly happy gue bisa nulis 2 novel by online dan lagi proses buku ketiga. Tuhan baik dalam hidup ini walaupun banyak bastards yang suka usil mulutnya :))) #watchyourwords
Jumat, 05 Desember 2014
MAMA..
sampai detik ini, dua bulan setelah mama meninggal, gue belum benar-benar berhenti menangis, setiap gue duduk sendiri air mata ini tiba-tiba mengalir deras, makanya gue sering menyibukan diri gue, entahlah gue rindu mama, rindu sekali.. sambil menulis pun air mata gue gak stop mengalir. i miss her laugh, her voice, her scream, "Keziaaaaa" i miss us. orang-orang selalu berpikir gue udah move on, udah menerima segala kenyataan, the fact is YES!
tapi hati gue, masih remuk. masih gak utuh, sakitnya itu masih terasa kehilangan maam benar-benar cukup membuat gue terpukul. walaupun masih ada papa dengan gue yang harus gue jaga dan gue rawat denagn sepenuh hati
gue gak pernah marah ke Tuhan, bahkan protes pun gak. gue tahu Tuhan punya maksud baik untuk keluarga gue dan gue pribadi, tapi gue butuh waktu untuk menerima ini semua.
Dear mama..
2 bulan sudah mama pergi..
2 bulan sudah mama gak pernah ada ditengah-tengah hidupku..
ma, beta rindu..
rindu nonton berdua...
rindu cerita-cerita...
rindu peluk mama..
rindu dengar mama teriak beta pung nama..
rindu sekali ma,
ma, ini natal pertama tanpa mama, mama harus tau
walaupun mama seng ada disini lagi beta selalu ingat mama
maaf ma, belum bisa kasih aapa-apa buat maam,
belum bisa bawa mama ke israel, belum bisa kasih mobil baru
belum bisa bayar mama kontrol ke dokter syaraf..
belum bisa bayar mama terapi yang lebih canggih
maaf belum sempat dan belum bisa belikan mama kursi roda baru
ma, Tuhan sayang mama...lebih dari kezia dan papa sayang mama
di surga mama tidak lagi rasa sakit, tidak lagi menangis
tidak lagi di kursi roda
ma, Sampai bertemu lagi ya...
mama, selalu di hati.
oh iya ma, beta belum pernah kenalkan satu cowok pun ke amam kan? hehe, beta janji beta pasti punya pasangan hidup yang terbaik dari Tuha, walaupun mama belum sempat kenalan, dan belum sempat gendong cucu, tapi beta janji ma, beta akan punya keluarga yang bahagia, dan punya anak-anak yang sehat dan lucu..
ma, i love you, always.
tapi hati gue, masih remuk. masih gak utuh, sakitnya itu masih terasa kehilangan maam benar-benar cukup membuat gue terpukul. walaupun masih ada papa dengan gue yang harus gue jaga dan gue rawat denagn sepenuh hati
gue gak pernah marah ke Tuhan, bahkan protes pun gak. gue tahu Tuhan punya maksud baik untuk keluarga gue dan gue pribadi, tapi gue butuh waktu untuk menerima ini semua.
Dear mama..
2 bulan sudah mama pergi..
2 bulan sudah mama gak pernah ada ditengah-tengah hidupku..
ma, beta rindu..
rindu nonton berdua...
rindu cerita-cerita...
rindu peluk mama..
rindu dengar mama teriak beta pung nama..
rindu sekali ma,
ma, ini natal pertama tanpa mama, mama harus tau
walaupun mama seng ada disini lagi beta selalu ingat mama
maaf ma, belum bisa kasih aapa-apa buat maam,
belum bisa bawa mama ke israel, belum bisa kasih mobil baru
belum bisa bayar mama kontrol ke dokter syaraf..
belum bisa bayar mama terapi yang lebih canggih
maaf belum sempat dan belum bisa belikan mama kursi roda baru
ma, Tuhan sayang mama...lebih dari kezia dan papa sayang mama
di surga mama tidak lagi rasa sakit, tidak lagi menangis
tidak lagi di kursi roda
ma, Sampai bertemu lagi ya...
mama, selalu di hati.
oh iya ma, beta belum pernah kenalkan satu cowok pun ke amam kan? hehe, beta janji beta pasti punya pasangan hidup yang terbaik dari Tuha, walaupun mama belum sempat kenalan, dan belum sempat gendong cucu, tapi beta janji ma, beta akan punya keluarga yang bahagia, dan punya anak-anak yang sehat dan lucu..
ma, i love you, always.
Rabu, 19 November 2014
Sinopsis Prime minister and I Episode 17 (Part 2)
Yul heran dengan Woo Ri yang
tiba-tiba berpikir untuk bertemu ibunya. “Karena kakek, setelah kakek
meninggal, berpikir aku mungkin tak akan bisa melihatnya lagi, kupikir aku
harus bertemu ibu sekarang,” jawab Woo Ri. Yul tersenyum, Woo Ri-ku sudah lebih
dewasa.
Na Young datang bersama Joon Ki
dan Madam Na. Woo Ri menoleh setelah menguatkan dirinya, dan melangkah
mendekat. Woo Ri menyapa ibunya
canggung, annyeonghaseyo. Na Young menangis, membelai pipi Woo Ri. “Ibu..”
gumam Woo Ri.
“Iya, aku ibumu, Woo Ri-ah. Bisa
ibu memelukmu sekali saja?” pinta Na Young. Na Young memeluk Woo Ri, keduanya
menangis. Madam Na, Joon Ki, dan Yul yang melihatnya ikut terharu.
Yul berkata pada Joon Ki kalau
ia akan membiarkan Na Ra dan Man Se bertemu dengannya pada waktunya, mereka
masih kecil jadi tak akan semudah itu. Joon Ki mengerti, dan tentang apa yang
ia katakan terakhir kali tentang menerima Na Young, tolong anggap kau tak
mendengarnya. Dan juga, aku tau aku banyak bersalah padamu, jika aku minta maaf
apa kau akan menerimanya?
Yul tertawa, itu tak sepertimu.
Joon Ki, “Kau tidak berkata kau akan menerima maafku atau tidak.” Yul tertawa
lagi, memikirkan tentang semua hal yang sudah Joon Ki lakukan padanya, apa Joon
Ki pikir akan mudah memaafkannya?
Joon Ki tersenyum, “bisakah kita
kembali seperti dulu?” Yul merasa mungkin akan sulit untuk sekarang, tapi waktu
mungkin akan menyelesaikan banyak hal, karena kita berteman. Yul minta Joon Ki
menjaga Woo Ri dengan baik. Joon Ki mengangguk dan akan pergi lebih dulu.
“Ah ya, Joon Ki-ya, satu hal
yang kusadari saat menghadapi masalah ini dengan Na Young, jangan membuat sedih
orang yang dekat denganmu. Jangan membuat kesalahan yang sama denganku.”
Hee Chul kasihan pada Da Jung,
ia pasti sangat sedih setelah ayahnya pergi. Ayahnya meninggal dan PM Kwon
mundur dari jabatannya, tambah Bos Go, mereka yang berkata hal-hal buruk
terjadi berkelompok pasti benar. Hee Chul mengeluh proses pemilihan PM yang
baru benar-benar membuat isi perutnya ingin keluar. Bos Go tiba-tiba sadar,
jika PM Kwon menjadi pengangguran, apa yang akan terjadi pada Reporter Nam
kita? Apa kita perlu mempekerjakannya lagi?
Tau-tau terdengar suara Da Jung,
sebaiknya jangan khawatir padaku. Bos Go dan Hee Chul kaget melihat Da Jung. Da
Jung berterimakasih mereka sudah datang ke pemakaman, saat itu sangat sibuk,
aku tak bisa menyapa kalian dengan benar. Hee Chul bertanya apa kau baik-baik
saja, Noona?
Tentu saja, jawab Da Jung, ia datang karena
ingin minta bantuan. Aku akan datang kembali untuk mengambilnya nanti, bisakah
kalian menjaga kotak ini untukku?
“Noona, kau akan pergi ke suatu
tempat?” tanya Hee Chul.
In Ho: “Perjalanan? Kemana kau
akan pergi?” Da Jung berkata ia akan pergi ke tempat-tempat yang pernah ia
datangi bersama ayah dan kemana pun langkah membawaku.
“Sendirian?”
Da Jung menggeleng, “Tidak, bersama
ayahku.” Da Jung memberi selamat pada In Ho karena kakaknya sudah sadar. In Ho
tak tau apa ia bisa menerima ucapan selamat semacam ini. “Kenapa tidak?” sahut
Da Jung, “Kau sangat terluka karena kakakmu. Semua berubah dengan sangat baik.
Tapi bukankah ini luar biasa? Hari dimana ayahku pergi, kakakmu bangun.”
In Ho merasa ini adalah hadiah
dari ayah Da Jung, hadiah yang disebut keajaiban. Da Jung tersenyum,
terimakasih sudah berkata seperti itu, Kepala Kang. In Ho tanya apa Da Jung
sudah bilang ke Jongri-nim akan perjalananmu? Jongri-nim belum tau, jawab Da
Jung. In Ho tau Jongri-nim pasti akan sangat khawatir sampai kau kembali, tapi
kapan kau akan kembali? Da Jung masih belum tau, tidakkah aku akan tau setelah
sampai di sana?
Di kantor PM, Yul memandangi
papan namanya, “PM Kwon Yul”. Ini
hari terakhir Yul menjabat sebagai PM. In Ho masuk dan melaporkan kalau
anak-anak sudah sampai di rumah. In Ho tanya Yul akan pulang ke rumah atau
kediaman PM? Karena ini hari terakhir, Yul akan pulang ke kediaman PM.
“Ah ya Jongri-nim, apa Anda tau
Nam Da Jung-ssi akan pergi berlibur?” tanya In Ho. Dari ekspresi Yul, In Ho
bisa membaca kalau Da Jung belum memberitahunya. In Ho khawatir karena Da Jung
akan pergi sendirian, tidakkah Anda harus menahannya agar ia tak pergi? Jika ia
tak kembali...
“Kepala Kang, apa kau ingat yang
kukatakan saat aku menikahi Nam Da Jung? Aku akan menanggung konsekuensi dari
pernikahan ini suatu hari nanti. Untuk beberapa alasan, kata-kata itu tak bisa
hilang dari pikiranku. Seperti yang kau bilang, Nam Da Jung mungkin tak akan
kembali dari perjalanannya, tapi.. aku tak berpikir aku harus menahannya yang
ingin pergi.”
Yul pulang ke kediaman PM, dan
setiap sudutnya mengingatkannya akan Da Jung. Di halaman, Yul ingat ia yang
mengajari Da Jung kendo, pengakuan Da Jung kalau ia mencintai Yul, saat Yul
minta Da Jung pergi dari kediaman.
Yul teringat kata-kata Da Jung, “Anda bilang Anda akan menjadi PM yang
melayani rakyat, aku percaya Anda akan menjaga janji itu.”
Yul masuk ke ruang kerjanya yang
sudah kosong. Tempat ini mengingatkan Yul saat ia dan Da Jung menulis kontrak
pernikahan mereka.
Yul akan keluar, dan mengingat Da Jung yang duduk
memandanginya saat bekerja.
Yul ke kamar, sofa di kamar
mengingatkannya saat mereka duduk canggung di malam pernikahan, Da Jung yang ingin
membacakan buku untuknya sebagai hadiah natal.
Yul melirik tempat tidur, ada Da
Jung yang tidur dengan nyenyaknya, Da Jung yang akan menusuk jarinya dengan jarum,
Da Jung yang membacakan cerita untuknya, Da Jung yang tertidur di bahunya. Yul
tersenyum.
Dan tempat ini juga mengingatkan pengakuan dan janjinya pada Da
Jung, “Bisakah aku menyukaimu? Aku tak
akan melepaskan tangan ini.”
Di teras, Yul tertawa mengingat
Da Jung yang merebut origami katak dari tangannya sampai jatuh menimpa Yul. Da
Jung yang menciumnya. Yul menghela napas panjang.
Yul memandangi ruang keluarga
yang kosong, dan ada suara yang memanggilnya, “Jongri-nim.” Da Jung ada di
belakang Yul, tersenyum padanya.
In Ho akan meninggalkan kediaman
PM, dan bertemu Hye Joo yang berkomentar kalau In Ho pulang terlambat hari ini.
In Ho heran, kau menungguku? Sebagai Kepala Sekretaris apa kau sebebas itu? Itu
tak masalah, jawab Hye Joo, ia mengundurkan diri hari ini. In Ho semakin heran,
apa kau akan kembali ke Jongri-nim lagi? Hye Joo menggeleng, tidak, ia akan
mencari jalannya sendiri sekarang. In Ho ikut senang dan berkata akan
mentraktir Hye Joo minum. Sesuai perkiraan Hye Joo, In Ho benar-benar cepat
tanggap dan ia mendengar kalau Jongri-nim sendirian di kediaman, jadi ia ingin
mengajaknya minum bersama.
“Kurasa kita tak bisa
melakukannya,” ujar In Ho. Hye Joo heran, kenapa? In Ho memberitahu kalau ada
tamu lain yang menemui Jongri-nim lebih dulu. Hye Joo tersenyum, ia tau siapa
yang datang dan berharap orang itu akan terus mengunjungi Jongri-nim.
“Ini hari terakhir di kediaman
resmi, apa yang Anda rasakan?” tanya Da Jung. Yul tak yakin akan apa yang ia
rasakan, tapi ia hanya belum benar-benar menyadarinya kalau aku akan
meninggalkan tempat ini besok.
“Aku juga. Meskipun hanya dalam
waktu singkat, banyak hal terjadi di sini,” sahut Da Jung.
“Saat aku bersama denganmu, aku
belajar banyak hal. Hal-hal yang kulupakan, hal-hal yang kupikir tak penting,
apa saja hal-hal yang sangat berharga untukku. Itu adalah waktu untuk menemukan
semuanya. Jadi, aku tak menyesal menghabiskan waktu di sini.”

Da Jung tersenyum dan berkata ia
akan pergi untuk liburan. Yul bertanya, “Kau.. apakah harus?” Da Jung tak
menjawab dan malah berkata, “Suatu hari, jika takdir kita bertemu lagi. Jika
kita bisa punya awal yang benar. Lalu aku yang akan memegang tanganmu. Jadi
Anda harus baik-baik saja sampai saat itu.” Yul hanya memandangi Da Jung.
”Meskipun hanya sebentar, aku bahagia aku bisa bersamamu,” lanjut Da Jung lalu
pamit pergi.
Da Jung keluar kediaman PM yang
bahkan tak dijaga pengawal lagi. Dan Yul masih tetap di tempatnya.
Paginya, Yul berpamitan pada
semua orang. Bahkan ada Hye Joo di sana. Yul menjabat tangan Hye Joo, “Kau
telah bekerja keras.” Yul menjabat tangan In Ho juga, berkata In Ho telah
bekerja dengan baik. Yul melangkah masuk ke mobil dan memandang kediamannya
untuk terakhir kali.
Beberapa waktu kemudian
Banyak reporter menunggu
kedatangan seseorang. Sebuah mobil mendekat, dan seorang wanita keluar.. Seo
Hye Joo. Hye Joo melangkah dengan percaya diri, bahkan mengibaskan rambutnya.
Reporter memberondongnya dengan pertanyaan, “Apa Anda akan membentuk partai
baru?” Hye Joo hanya terus berjalan.
Reporter Byun bertanya dari
semua kandidat independen, anggota partai berkuasa memilihmu sebagai orang yang
harus mereka punya, apa Anda punya ketertarikan bergabung dengan mereka? Hye
Joo berhenti dan berkata tegas kalau ia tak tertarik bergabung dengan partai,
“Aku berencana membentuk partai.” Reporter Byun terkejut dan tanya lagi apa Hye
Joo berencana akan ikut pemilihan presiden?
Hye Joo melirik Reporter Byun,
“Reporter Byun, kau benar-benar tak ada harapan, apa kau serius menanyakan itu
sekarang? Apa kau pernah melihat anggota baru majelis nasional ikut pemilihan
presiden? Minggirlah!” Hye Joo pun pergi, meski para reporter masih ingin terus
bertanya.
Woo Ri Na Ra Man Se bermain
basket bersama sepupu mereka dengan gembira. Yul dan Joon Ki melihat sambil
mengobrol di pinggir lapangan. “Apa kau sudah berubah pikiran?” tanya Joon Ki.
Yul mengiyakan. “Kalau begitu kau harus ikut pemilihan,” saran Joon Ki.
“Terpilih bukanlah tujuan
akhir,” sahut Yul. Ia ingin jadi pembawa bendera dan berbagi nilai yang sama
seperti yang kulakukan dengan orang-orang. Joon Ki, kau akan membantuku kan?
“Membantu seseorang yang akan
mereformasi konglomerat? Hei, aku menantu dari grup Myung Shim. Apa kau tak tau
bagaimana menakutkannya ayah mertuaku? Aku tak akan bisa membantumu soal itu..
secara terang-terangan. Aku akan membantumu secara rahasia.”
Yul tertawa, terimakasih. Joon Ki
merasa akan lebih merepotkan kalau Yul terpilih, apa yang harus dilakukan
seorang duda tanpa ibu negara? Yul komentar Joon Ki sudah mengkhawatirkan
banyak hal, ia bahkan belum mulai. Joon Ki malah menyuruh Yul untuk mencoba
dekat dengan Na Young. Na Young sudah dibawa pergi oleh Kang Soo Ho dan kau
bahkan tak tau dimana Nam Da Jung berada. Yul diam saja. Yaampun, dua orang ini
bener-bener udah balik jadi temen lagi, suka liatnya!
“Yeobo! Yeobo, aku sangat lelah!”
keluh Madam Na sambil mendorong kereta bayi. “Apa yang sulit dari
menjaga
anak-anak?” tanya Joon Ki, “Serahkan dia.” Madam Na cuma tertawa. Joon
Ki
mendekat dan melihat anaknya, omo, a cute baby girl! Madam Na
memberitahu Yul
kalau Na Young akan datang melihat anak-anak dan mengajak Yul makan
bersama. Tapi Yul menolaknya, ada tempat yang akan ia kunjungi hari ini.
Yul mengambil tasnya dan ada
sebuah buku anak-anak di atasnya. Joon Ki membaca judulnya “Petualangan Menyenangkan Katak Penyuka Kue”?
Hei, kau membaca buku semacam ini? Kau benar-benar jadi ayah yang baik, puji
Joon Ki. Yul cuma senyum dan minta Joon Ki menjaga anak-anaknya.
Da Jung sudah kembali. Ia
menemui Bos Go dan Hee Chul di kantor Scandal News. Bos Go melihat buku hasil
karya Da Jung, jadi kau menginvestasikan seluruh hartamu dan melakukan
perjalanan ke seluruh dunia untuk menulis buku kekanak-kanakan semacam ini? “Bos,
bagaimana bisa kau bilang itu kekanak-kanakan, kau bahkan belum membacanya,”
bela Hee Chul seperti biasanya.
Hee Chul memuji Da Jung, “Noona,
saat aku melihat ini, kupikir ini akan jadi seperti Harry Potter Korea!” Da
Jung berkata ia datang karena hari ini adalah peringatan kematian ayahku dan
untuk mempromosikan buku ini. Bos Go dan Hee Chul mengangguk-angguk. Hee Chul
buru-buru berkata kalau mereka ada wawancara sekarang dan minta Da Jung
menunggu sebentar sampai mereka kembali. Da Jung tersenyum mengiyakan.
Da Jung mengambil kotak yang
dulu dititipkannya, “Apa kau baik-baik saja? Aku datang untuk mengambilmu.” Da Jung
membuka kotaknya. Melihat fotonya dan ayah. Membuka jurnal ayah. Dan jurnalnya,
Da Jung membalik dengan cepat jurnalnya, dan menemukan tulisan yang bukan
miliknya. Tulisan ayah.
“Untuk anak kesayanganku, Da Jung. Da Jung-ah, putriku yang sangat
sangat sangat kucintai. Saat aku berpikir tentang hal itu dengan hati-hati. Apa
yang paling kuinginkan adalah bukan kau menikah. Apa yang paling kuinginkan
untukmu adalah.. senyum ceriamu. Dan, kau bahagia. Da Jung-ah, berbahagialah
dengan Kwon-seobang yang kau cintai.
Walaupun awalnya bukan cinta, aku benar-benar percaya bahwa akhirnya adalah
cinta.”
Da Jung menangis.
Da Jung datang ke persemayaman
ayah, dengan bunga dan buku karyanya. “Ayah,
aku datang. Aku akhirnya datang untuk membaca surat yang kau tulis. Ayah, aku
menulis sebuah buku. Aku membawanya untuk kuperlihatkan padamu. Apa kau bangga
dengan putrimu?”
Tapi, buku Da Jung telah
bertengger dengan manis di tempat abu ayah. Da Jung menyadari sesuatu dan
tersenyum.
Yul sedang ada jadwal wawancara,
tapi In Ho memberitahunya kalau Reporter Byun akan sedikit terlambat karena
kondisi lalu lintas. “Apakah itu mengganggu wawancara berikutnya?” tanya Yul. Mungkin,
jawab In Ho, jadi ia minta pewawancara berikutnya untuk datang lebih awal.
Baguslah, sahut Yul, ia akan menunggu di sini. In Ho pun pergi memeriksa sudah
sampai di mana pewawancara berikutnya. Tapi In Ho berhenti sebentar, menoleh ke
arah Yul dan tersenyum tipis.
Yul menunggu. Ia melihat jam dan
teringat perkataan Da Jung, “Waktu Anda
kuharap akan terus berlanjut tanpa berhenti.. selamanya.”
“Jongri-nim.”
Yul menoleh dan bangkit dari
kursinya, terkejut. Da Jung berjalan mendekat. Yul hanya diam membeku. “Tidak,
sekarang seharusnya aku memanggilmu Kandidat Kwon bukan?”
Da Jung membungkuk menyapa Yul, “Annyeonghaseyo!
Saya penulis Nam Da Jung yang menulis sebuah buku berjudul Petualangan Menyenangkan Katak Penyuka Roti. Saya dalam tahap
perancangan menulis buku baru yang mencontoh seseorang yang telah menjadi
Perdana Mentri pada suatu masa. Saya harap Anda akan membiarkan saya
mewawancarai Anda, Kandidat Kwon.”
“Buku itu, apa judulnya?”
“Buku yang akan saya tulis berjudul
Perdana Mentri dan Aku.”
“Perdana Mentri dan Aku,” gumam Yul, “Apa karakter utama buku itu ‘Aku’
atau ‘Perdana Mentri’?”
“Tidakkah Anda pikir itu adalah
keduanya?”
Yul yakin itu akan menjadi buku
yang menyenangkan dan bertanya berapa lama wawancaranya akan berlangsung?
“Hanya 10 menit, seperti
sebelumnya. Anda akan membantu saya kan?”
Yul pura-pura berpikir, lalu
berkata ia akan membantu, meskipun ia tak yakin apakah ia bisa membantu.
Da Jung berterimakasih dan minta
izin memperkenalkan diri lagi. “Saya.. Nam Da Jung,” ucap Da Jung mengulurkan
tangannya.
“Saya.. Kwon Yul,” sahut Yul
menjabat tangan Da Jung.
Da Jung tersenyum, “Sekarang.. bisakah kita mulai?”
Yul tersenyum semakin lebar. Mereka berjabatan tangan sambil saling menatap dan
tersenyum.
END.
p.s :
Kecewa sama endingnya, semenjak Na young balik, semua jadi nggak jelas, gimana kelanjutan hubungan Nam da Jung dengan Kwon Yul? :(
Langganan:
Postingan (Atom)